Penantian 19 Tahun Terpenuhi, Indonesia Nyaris Sempurna saat Hancurkan China
enantian panjang selama hampir dua dekade berakhir hari ini, Minggu (17/10/2021), untuk Indonesia dengan merebut kembali Piala Thomas di Aarhus, Denmark.
Raksasa badminton Asia telah memenangkan 13 gelar sebelum ini, tetapi terjebak pada angka itu sejak 2002. Indonesia telah tampil di dua final lagi, pada 2010 dan 2016, tetapi semuanya gagal.
“Saya sangat senang karena ini adalah pertama kalinya saya, dan kami telah memenangkan ini setelah 19 tahun, dan akhirnya kami bisa membawanya pulang. Saya tidak tahu harus berkata apa, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya,” kata juru kampanye kawakan Hendra Setiawan (37), yang akhirnya menambahkan Piala Thomas ke dalam daftar prestasinya.
Tim Indonesia hampir sempurna dalam membongkar tim China yang lebih muda dan relatif tidak berpengalaman, yang mengincar Piala Thomas setelah memenangkan dua gelar tim besar lainnya baru-baru ini – Piala Sudirman dan Piala Uber.
Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie membawa hasil 3-0, semuanya tetap tenang meski keadaan semakin sulit.
Indonesia masuk dengan pilihan menarik di nomor ganda. Alfian/Ardianto naik ke ganda pertama, dan pasangan awal Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamuljo ditempatkan sebagai ganda kedua.
Ginting memberikan terobosan, menahan Lu Guang Zu di menit 77. Variasi taktis Alfian dan Ardianto membuat He Ji Ting dan Zhou Hao Dong gelisah, dan Indonesia 2-0 dengan Jonatan Christie menghadapi Li Shi Feng.
Sehari sebelumnya Jonathan Christie membutuhkan 100 menit yang melelahkan untuk mengalahkan Anders Antonsen, tetapi dia siap untuk pertandingan panjang lainnya.
Li Shi Feng menjaga harapan China tetap hidup sampai pertengahan set ketiga, ketika Christie mulai melemahkannya dengan presisi dan kontrol, melakukan serangan-serangan pada saat yang tepat.
Tidak ada saat-saat gugup, tanpa ada keragu-raguan. Dan begitu poin terakhir dimenangkan, tim lainnya membanjiri arena.
“Game ketiga saya bilang, ayo kita main 100 menit lagi,” kata Christie. “Saya hanya memotivasi diri saya sendiri. Pertandingan terakhir saya [melawan Antonsen] memberi saya kepercayaan diri. Saya siap untuk 120 menit lagi. Ini pencapaian terbesar saya, lebih besar dari emas Asian Games saya.”
sumber : https://suryakepri.com/2021/10/18/penantian-19-tahun-terpenuhi-indonesia-nyaris-sempurna-saat-hancurkan-china/2/
Posting Komentar untuk " Penantian 19 Tahun Terpenuhi, Indonesia Nyaris Sempurna saat Hancurkan China"